Love Movie Tidak semua film di Indonesia itu pasaran lho dan salah satu contohnya yaitu film “Love” ini. Kita dapat mengambil hikmah dari setiap cerita tentang cinta dalam film ini. Yap, semuanya tentang cinta, betapa cinta membuat banyak dari kita untuk mencari akan kesejatiannya. Cinta merupakan hal yang benar-benar abstrak dan tidak dapat kita sangka. Oleh karena itu, kita hanya bisa mensyukuri setiap hal yang diberikan oleh cinta.
Meskipun film ini sudah jadul tapi aku tetap menyukainya. Sinopsis dibawah ini juga aku ambil dari blog orang lain, aku hanya mengedit dan menambah sebagian. Terima kasih bagi penulis karena aku sangat menyukai ini. Oyah tidak lupa semoga bermanfaat buat kawan-kawan semua iah^^….
♥ Cerita cinta dari berbagai sudut pandang ♥
Kisah pertama adalah kisah dari Restu (Irwansyah) dan Dinda Natalia (Laudya Cintya Bella). Pertemuan Restu dengan Dinda di busway menimbulkan kesan mendalam sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan dengan mawar kuning sebagai ikatan cinta mereka. Tetapi pada akhirnya Restu mengetahui bahwa Dinda bukanlah gadis yang sesuai harapannya. Dinda mengidap penyakit kanker payudara, dia sudah menjalani operasi tetapi usia Dinda tinggal menghitung hari. Namun semakin Restu menjauhi Dinda, Restu semakin tak dapat membendung rasa cintanya. Restu akhirnya menyadari bahwa dia mencintai Dinda dan saat dia menyadarinya, Dinda sudah terbaring koma di rumah sakit dan menunggu malaikat maut menjemputnya. Sampai akhirnya, Restu mengatakan pada Dinda bahwa dia tak pernah salah mencintai orang dan saat Restu mengucapkannya, Dinda pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Kisah Dinda dan Restu memberikan sebuah makna bahwa Engkau akan menyadari cinta di saat yang sudah terlambat tetapi tak pernah ada kata terlambat untuk menyadari cinta yang sesungguhnya.
Kisah kedua adalah kisah dari Iin (Acha Septriasa) dan Rama (Fauzi Baadilah). Pertemuan mereka yang sedikit aneh membuka kisah mereka. Iin, gadis asal Sukabumi yang datang ke Jakarta untuk mencari kekasihnya tetapi menemukan kenyataan bahwa kekasihnya menghilang. Iin akhirnya mondok di rumah Rama sembari mencari kekasihnya. Tapi yang disayangkan adalah kenyataan pahit saat Iin menemukan kekasihnya karena kekasihnya itu sudah menggandeng wanita lain dan Iin ternyata sudah hamil. Rama yang patah hati karena tunangannya diambil oleh kakak kandungnya sendiri pun tak bisa membuka hati untuk wanita lain tetapi kehadiran Iin di rumahnya menyadarkannya tentang arti cinta. Rama yang awalnya tak bisa menerima kenyataan akhirnya menerima Iin di rumahnya, menjadikan Iin istrinya dan menerima bayinya sebagai anaknya.
Kisah Iin dan Rama memberikan sebuah makna bahwa cinta itu menerima apa adanya saat kita membuka hati untuk datangnya cinta. Tak pernah ada kata terlambat untuk menyatakan cinta asal kita menerima cinta dengan segala kekurangannya dan kelebihannya.
Kisah ketiga adalah kisah Tere (Luna Maya) dan Arifin (Darius Sinatrya). Profesi Tere yang sebagai penulis terkenal membuat Arifin mengenalnya. Arifin dan Tere akhirnya menjalin hubungan tetapi Arifin tak bisa mengerti Tere, segala kesibukan Tere sebagai seorang writer terkenal dengan segudang kesibukannya bersama kumpulan teman – temannya yang penuh dengan gaya membuat Arifin tak bisa menerimanya. Tere membawa banyak perubahan pada diri Arifin ketika Tere tahu bahwa Arifin suka menulis dan dia berharap dengan masuknya Arifin ke kehidupannya, Arifin pun bisa menjadi seorang writer terkenal. Tetapi, Arifin tak bisa menerima perubahan yang dibawa oleh Tere padanya, dia menganggap kehidupan Tere terlalu glamour. Sampai akhirnya Arifin sadar, dia pun mencintai Tere dan bersedia menerima perubahan yang dibawa oleh Tere padanya.
Kisah Tere dan Arifin memberikan sebuah makna bahwa cinta itu bersedia menerima segala sesuatu, cinta itu akan membawa perubahan dalam kehidupan manusia dan membuat segala sesuatu yang berbeda.
Kisah ini memberikan makna bahwa kadangkala cinta itu memang sangat menyakitkan saat kita mengetahui yang sesungguhnya. Iklas dan rela adalah salah satu elemen dalam cinta dan ketika kita sudah mampu menjalaninya, kita akan memiliki cinta sendiri. Atau dengan kata lain, biarlah cinta menemukan jalannya sendiri.
Kisah kelima adalah kisah dari wanita tua bernama Lestari (Widyawati) dan pria tua bernama Nugroho (Sophan Sophian). Lestari bertemu dengan Nugroho dalam keadaan yang membingungkan sampai akhirnya Lestari menyadari kalau Nugroho adalah seorang guru yang menderita penyakit Alzheimer. Nugroho menjadi seorang yang linglung dan tak pernah mengerti akan hari esok, baginya semua hari itu sama dengan segala rutinitasnya. Lestari yang menyadarinya mencoba menghadirkan cinta dalam kehidupan Nugroho dan memberikan perhatian pada Nugroho saat Nugroho sakit, terjatuh dan tak mampu berbuat apa – apa lagi. Sampai akhirnya keadaan berubah dan Nugroho menjadi seorang yang lebih baik.
Kisah ini memberikan makna bahwa cinta itu tak mengenal waktu dan usia. Cinta kadang datang disaat yang tak tepat dan di usia yang orang bilang sudah terlambat tetapi itulah cinta. Cinta datang dengan sendirinya tanpa siapapun menyadarinya.
Di akhir cerita, ada sebuah puisi yang mengiringi berakhirnya film LOVE. Puisi itu dibaca dengan sangat indah oleh suara Dinda (Laudya Cintya Bella).
Apa yang kita ingat dari kenangan -kenangan yg terekam oleh kita
Nama tempat, nama permainan, nama teman, atau kejadian?
Adalah hal hal yg mungkin lambat laun mungkin bisa terlupa
Tapi tidak dengan rasa
Rasa senang, Rasa sedih yang akan terus kita bawa
tanpa mudah tercecer di sepanjang perjalanan kita
Dan semakin kita dewasa,
kita akan menyadari
bahwa diantara kenangan kenangan tersebut
ada satu rasa yg paling besar
yaitu cinta
Karena ketika satu persatu cerita berhenti dan menjadi kenangan
Cinta terus bergerak seiring harapan yg menyertai dia
Cinta yg tak terlihat oleh mata,
tak teraba oleh tangan,
tapi dia ada..
Bahkan sejak kita belum bisa mengucapkannya
Cinta yg sejati
cinta yg ketika kira sudah pergi
ternyata cuma bersembunyi menunggu untuk kembali lagi
Love Movie